Ukui,- Peduli dengan hutan, Babinsa Koramil 04/Pkl kuras Kodim 0313/Kpr Serda Yupriandi menghadiri giat BRI MENANAM HIJAU LINGKUNGANKU TUMBUH KUAT NEGRIKU di aula terbuka Desa Bukit Gajah Kecamatan Ukui Kabupaten Pelalawan, Jumat ( 26/08/2022).
Turut Hadir dalam acara ini yaitu Camat Ukui Bpk Joko Hadi SKM, Anggota DPRD kab Bpk H.Sunardi.SH, Dinas Hultikultura Bpk Tengku Nahar Sp.Nsi, kepala cabang BRI pkl krinci Bpk Fadrul Haq, Kepala KCP BRI Ukui Bpk Peri, Kades Taryam, Kader Lubuk kembangsari Bpk Wawan Kusmawan, Babinsa Srd.Efrizal, Bhabinkantip Bribka Kusbandriyo, Ketua BPD Budiono, Kadus,Rt,Rw, lembaga yg ada di Masyarakat yang hadir.
Dalam Kata Sambutanya Bapak Fadrul Haq Selaku kepala cabang BRI ini menyampaikan “Program BRI menanam ini dalah bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan BRI dalam penerapan prinsip ESG melalui penyerapan absorbsi emisi karbon di aspek lingkungan dan pengembangan komunitas di aspek sosial. Kita harapkan BRI menanam, dapat menggerakan ekonomi lokal sebagai wujud kolaborasi antara BRI dengan masyarakat untuk memperkuat aspek sosial dan lingkungan BRI yang dilakukan di Kabupaten Pelalawan,” jelasnya. Pada program BRI menanam ini,
Serda Yupriandi juga memberikan sambutan bahwa penghijauan adalah salah satu kegiatan penting yang harus dilaksanakan secara nyata dan berkelanjutan guna menangani krisis lingkungan.
“Begitu pentingnya sehingga penghijauan juga merupakan program pemerintah dan TNI yang dilaksanakan di seluruh Indonesia.”tuturnya.
Lebih lanjut Yupriandi menambahkan penanaman pohon ini juga punya banyak tujuan, di samping untuk keindahan lingkungan juga dapat mengurangi polusi udara, untuk kesehatan paru-paru dalam menyerap polusi dan akar pohon itu sendiri dapat menahan air supaya tidak langsung hilang.
Kegiatan ini adalah suatu wujud nyata Babinsa dan masyarakat dengan melakukan gotong-royong menanam pohon diareal hutan yang mulai gundul.
“Kami juga mengajak untuk kedepannya seluruh warga Desa Bukit Gajah atau minimal setiap warga bisa menanam 1 pohon, karena ini merupakan amal yang tidak pernah habis sampai akhir kehidupan pohon.”pungkas Yupriandi.
